Kamis, 14 Juli 2011

tugas belajar dan pembelajaran

2. HAKIKAT DAN CIRI-CIRI BELAJAR

A.    Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk didalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey  memperlihatkan bahwa 82% anak-anak masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri. Tetapi angka tinggi tersebut menurun drastis  menjadi 18% waktu  meeka bbberusssia 16 tahun. Konsekuensinya 4 dan 5 remaja dan orang dewasa memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan ketidaknyamanan.

Dalam berbagai  kajian dikemukakan bahwa instruction atau pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa  untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar yang bersifat internal.

Pembelajaran berupaya mengubah masukan erupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.  Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari  tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.

Dalam buku “ The Guidense of Learning Activities” merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan  lingkungannya. Dalam buku Psycology hc Weithrington, mengemukakan belajar adalah belajar adalah suatu prubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai  pola baru  dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. James whittaker mengemukakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan atau pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Kesimpulannya belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan atau pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik unuk memperoleh tujuan tertentu.

Ciri-ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut :
1.      Belajar menunjukan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja.
2.      Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya
3.      Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya di sertai perubahan tingkah laku yang dapat diamati (observable).

Berikut ini adalah beberapa kelopok teori yang memberikan pandangan khusus tentangg belajar diantaranya;
                                      I.     Behaviorisme
Para penganut teori Behaviorisme menyakini bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang memberikan pengalaman-pengalaman tertentu padanya.  Behaviorisme menekankan pada apa yang dapat  lihat, yaitu tingkah laku, dan kurang memperhatikan apa yang terjadi di dalam pikiran karna tidak dapat  dilihat. Skiner beranggapan bahwa perilaku manusia yang dapat di amati secara langsung adalah akibat konsekuensi dari perbuatan sebelumnya.

Implementasi penerapan prinsip-prinsip teori Behaviorisme yang banyak digunakann di dalam dunia pendidikan adalah;
a)      Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila peserta didik ikut berpartisipasi secara aktif di dalamnya
b)      Materi pelajaran di kembangkan di dalam unit-unit dan di atur berdasarkan urutan yang logis
c)      Tiap-tiap respons perlu diberi umpan secara langsung sehingga perserta didik dapat segera mengetahui apakah respons yang diberikan sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
d)     Setiap kali persert didik memberikan respons yangg benar perlu di berkan penguatan. Penguatan positif terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada penguatan negatif
                                   II.     Kognitivisme

Kognitivisme  merupakan salah satu teori belajar yang di dalam berbagai pembahasan juga sering disebut model kognitif atau persetual. Menurut teori belajar ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi atau pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan-tujuannya. Teori ini menekankan bahwa bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut.
Menurut piaget, perkmbanag interektual melalui empat tahap-tahap berikut;

a)      Tahap sensori motor (0-2,0 tahun)
b)      Tahap pra-operasional (2,0-7,0 tahun)
c)      Tahap operasional konkret (7,0- 11,0) tahun)
d)     Tahap operasional (11,0- keatas)
Kognitivisme memberikan pengaruh dalam pengembangan prinsip;prinsip pembelajaran sebagai berikut;
1.             Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajara tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu.
2.             Penyusunan materi pelajaran harus darii sederhana ke kompleks. Untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan baik peserta didik harus terlebih dahulu telah menguaai tugas-tugas yang bersifat sederhana/mudah.
3.             Belajar dengan memahami lebih baik daripada menghapal, apalgi tanpa pengertian.
4.             Adanya perbedaan individual pada peserta didik perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi proses belajar peserta didik.
                                III.     Teori belajar psikologi sosial
Menurut teori belajar psikologi sosial proses belajar jarang sekali merupakan proses yang terjadi dalam keadaan menyendiri, akan tetapi melalui interaksi-interaksi. Interaksi tersebut dapat; (1) searah (one directional), yaitu bilamana adanya stimuli dari luar menyebabkan timbulnya respons, (2) dua arah, yaitu apabila tingkah laku yang terjadi merupakan hasil interaksi antara individu yang belajar dengan lingkungannya, atau sebaliknya.

                                IV.     Teori belajar Gagne
Teori belajar yang disusun Gagne merupakan perpaduan seimbang antara behaviorisme dan kognitivisme yang berawal dari tori pengolahan informasi. Menurut Gagne cara berpikir seseorang tergantung pada; (a) keterampilan apa yang telah dimilikinya, (b) keterampilan serta hirarki apa yang diperlukan untuk mempelajari tugas.

Gagne menympulkan ada lima macam hasil belajar;
1)      Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui penyajian materi di sekolah.
2)      Strategi kognitif, yaitu kemampuan memcahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses mengatur proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat dan berpikir.
3)      Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi- informasi yang relevan
4)      Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot.
5)      Sikap, yaitu kemampuan internal yang mempangaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan- kepercayaan serta faktor internal
B.      Ciri-ciri dan Tujuan Belajar Mengajar


Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlihat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental. Yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari segi guru proses belajar tersebut dapat diamati secara langsung. Artinya proses belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tapi dapat dipahami oleh guru. Perilaku belajar tersebut merupakan respons siswa terhadap tindakan mengajar atau tindakan pembelajaran dari guru yang berhubungan dengan desain instruksional guru, karena di dalam desain instruksional , guru membuat tujuan instruksional khusus atau sasaran belajar.

Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga ranah atau kawasan, yaitu:
1.      Ranah kognitif (bloom, dkk) terdiri dari enam jenis perilaku;
a.       Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan.  Pengetahuan tersebut dapat berupa fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori atau metode.
b.      Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan makna hal-hal yang dipelajari.
c.       Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
d.      Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan yang dalam bagian-bagian sehngga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
e.       Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, mislnya tampak dalam kemampuan menyusun atau program kerja.
f.       Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

2.      Ranah afektif (Krathwohl & bloom, dkk) terdiri dari lima perilaku, yaitu;
a.       Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut.
b.      Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c.       Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap suatu nilai, menghargai, mengakui dan menentukan sikap.
d.      Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.
e.       Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

3.      Ranah psikomotor ( Simpson ) terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan motorik, yaitu:
a.       Persepsi, yang mencakup kemampuan mendiskripsikan sesuatu secara khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu tersebut.
b.      Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam suatu kejadian dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan, kemampuan ini meliputi kemampuan jasmani dan rohani.
c.       Gerakan terbimbing yang mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan tiruan.
d.      Gerakan terbiasa, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan tanpa contoh.
e.       Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, tepat dan efesien.
f.       Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan yang berlaku
g.      Kreativitas, yang mencakup kemampuan melahirkan pola gerak gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri.

Ketiga ranah diatas bukan merupakan bagian-bagian terpisah, akan tetapi merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Untuk mencapai perubahan yang diharapkan, baik pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, maka baelajar hendaknya memperhatikan sungguh-sungguh beberapa prinsip yang mendukung terwujudnya hasil belajar yang diinginkan.


legenda Toba

legenda Toba

sewaktu, ada seorang nelayan bernama Batara Guru sahala di tanah batak. suatu hari ia menangkap ikan. ia terkejut menemukan bahwa ikan itu bisa bicara. sayamemohon sahala untuk membebaskannya. dia sesuai.
  secepat ikan bebas. itu berubah menjadi seorang wanita. dia begitu indah sahala jatuhcinta padanya sekaligus. dia memintanya untuk menikah dengannya. para wanita setuju untuk menikah sahala. Namun ia mengatakan bahwa ia tidak harus mengeluarkanrahasia yang dia sekali ikan. sahala berjanji bahwa dia tidak bisa memberitahu siapa pun tentang hal itu.
  mereka hapilly menikah dan punya dua anak perempuan. setiap pagi pergimemancing sahala. putrinya akan membawanya makan siang. oneday, bagaimanapun,bukannya membawa makanan untuk ayah mereka, kedua gadis memakannya.
  ketika sahala tahu apa yang mereka lakukan dengan makan, ia menjadi sangat marah. teriaknya di kemudian pepatah,''Anda berperilaku persis seperti putri seorang''fis.
  gadis-gadis tidak tahu tentang ayah mereka berarti. mereka pulang dan menanyakanibu mereka tentang hal itu. ibu mereka sangat jengkel. meskipun sahala meminta maaf kepada Heer kemudian, ia tidak akan memaafkannya karena melanggar janjinya.
  kemudian bumi mulai goyang dan gunung berapi mulai errupt. bumi retak dan fomedlubang besar. orang mengatakan bahwa lubang menjadi danau Toba.

the legend of toba

once upon the time, there was a fisherman named batara guru sahala in batak land. one day he caught a fish. he was surprised to find that the fish could talk. i begged sahala to set it free. he did accordingly.
 as soon as the fish was free. it changed into a women. she was so beautiful that sahala fell in love with her at once. he asked her to marry him. the women agreed to marry sahala. however  she told him that he must never let out the secret that she was once a fish. sahala promised her that he could not tell anyone about it.
 they were hapilly married and had two daughters. every morning sahala went out fishing. his daughters would bring him a lunch. oneday, however, instead of bringing the food to their father, the two girls ate them.
 when sahala knew what they had done with the meal, he got very angry. he shouted at then an saying, '' you behaved exactly like daughters of a fis''.
 the girls did not know about their father meant. they went home and asked their mother about it. their mother was very annoyed. although sahala apologized to heer later, she would not forgive him for breaking his promise.
 then the earth began to shake and volcanoes started to errupt. the earth cracked and fomed a big hole. people said that the hole became toba lake.

Kamis, 09 Juni 2011

teori emisi


1.Teori Emisi atau Teori Partikel
Sir Isaac Newton (1642-1727) merupakan ilmuwan berkebangsaan Inggris yang mengemukakan pendapat bahwa dari sumber cahaya dipancarkan partikel-partikel yang sangat kecil dan ringan ke segala arah dengan kecepatan yang sangat besar. Bila partikel-partikel ini mengenai mata, maka manusia akan mendapat kesan melihat benda tersebut.
Alasan dikemukakanya teori ini adalah sebagai berikut:
  • Karena partikel cahaya sangat ringan dan berkecepatan tinggi maka cahaya dapat merambat lurus tanpa terpengaruh gaya gravitasi bumi.
  • Ketika cahaya mengenai permukaan yang halus maka cahaya akan akan dipantulkan dengan sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul sehingga sesuai dengan hukum pemantulan Snellius. Peristiwa pemantulan ini dijelaskan oleh Newton dengan menggunakan bantuan sebuah bola yang dipantulkan di atas bidang pantul.
  • Alasan berikutnya adalah pada peristiwa pembiasan cahaya yang disamakan dengan peristiwa menggelindingnya sebuah bola pada papan yang berbeda ketinggian yang dihubungkan dengan sebuah bidang miring. Dari permukaan yang lebih tinggi bola digelindingkan dan akan terus menggelinding melalui bidang miring sampai akhirnya bola akan menggelinding di permukaan yang lebih rendah. Jika diamati perjalanan bola, maka sebelum melewati bidang miring lintasan bola akan membentuk sudut α terhadap garis tegak lurus pada bidang miring. Setelah melewati bidang miring lintasan bola akan membentuk sudut β terhadap garis tegak lurus pada bidang miring. Jika permukaan atas dianggap sebagai udara dan permukaan bawah dianggap sebagai air serta bidang miring merupakan batas antara udara dan air, gerak bola dianggap sebagai jalannya pembiasan cahaya dari udara ke air, maka Newton menganggap bahwa kecepatan cahaya dalam air lebih besar dari pada kecepatan cahaya dalam udara.
Pendapat ini masih bertahan hingga akhirnya seorang ahli fisika Prancis, Jean Focault (1819 – 1868) melakukan percobaan tentang pengukuran kecepatan cahaya dalam berbagai medium. Dalam percobaannya Jeans Focault mendapatkan kesimpulan bahwa kecepatan cahaya dalam air lebih kecil dari pada kecepatan cahaya dalam udara.
2. Teori Gelombang
undefined
Menurut Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang. Perbedaan cahaya dan bunyi hanya terletak pada panjang gelombang dan frekuensinya.
Pada teori ini Huygens menganggap bahwa setiap titik pada sebuah muka gelombang dapat dianggap sebagai sebuah sumber gelombang yang baru dan arah muka gelombang ini selalu tegak lurus tehadap muka gelombang yang bersangkutan.
Pada teori Huygens ini peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, ataupun difraksi cahaya dapat dijelaskan secara tepat, namun dalam teori Huygens ada kesulitan dalam penjelasan tentang sifat cahaya yang merambat lurus.

3. Teori Elektromagnetik
undefined
Percobaan James Clerk Maxwell (1831 – 1879) seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris (Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat gelombang elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3×108 m/s, oleh karena itu Maxwell berkesimpulan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Kesimpulan Maxwell ini di dukung oleh :
  • Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857 – 1894) yang membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan gejala polarisasi.
  • Percobaan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852 – 1943) yang menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap berkas cahaya.
  • Percobaan Stark (1874 – 1957), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang mengungkapkan bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat mempengaruhi berkas cahaya.
4. Teori Kuantum
undefined
Teori kuantum pertama kali dicetuskan pada tahun 1900 oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858 – 1947). Dalam percobaannya Planck mengamati sifat-sifat termodinamika radiasi benda-benda hitam hingga ia berkesimpulan bahwa energi cahaya terkumpul dalam paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton. Dan pada tahun 1901 Planck mempublikasikan teori kuantum cahaya yang menyatakan bahwa cahaya terdiri dari peket-paket energi yang disebut kuanta atau foton. Akan tetapi dalam teori ini paket-paket energi atau partikel penyusun cahaya yang dimaksud berbeda dengan partikel yang dikemukakan oleh Newton . Karena foton tidak bermassa sedangkan partikel pada teori Newton memiliki massa
Pernyataan Planck ternyata mendapat dukungan dengan adanya percobaan Albert Einstein pada tahun 1905 yang berhasil menerangkan gejala fotolistrik dengan menggunakan teori Planck. Fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari suatu logam yang disinari dengan panjang gelombang tertentu. Akibatnya percobaan Einstein justru bertentangan dengan pernyataan Huygens dengan teori gelombangnya.Pada efek fotolistrik, besarnya kecepatan elektron yang terlepas dari logam ternyata tidak bergantung pada besarnya intensitas cahaya yang digunakan untuk menyinari logam tersebut. Sedangkan menurut teori gelombang seharusnya energi kinetik elektron bergantung pada intensitas cahaya.
Kemudian dari seluruh teori-teori cahaya yang muncul dapat disimpulkan bahwa cahaya mempunyai sifat dual (dualisme cahaya) yaitu cahaya dapat bersifat sebagai gelombang untuk menjelaskan peristiwa interferensi dan difraksi tetapi di lain pihak cahaya dapat berupa materi tak bermassa yang berisikan paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton sehingga dapat menjelaskan peristiwa efek fotolistrik.


Kamis, 26 Mei 2011

energi

I.KERJA DAN ENERGI RELATIVITAS
Ketika kita mengembangkan hubungan antara kerja  dan enegi kinetik ,kita menggunakan hukum –hukum newton untuk gerak.Bila kita menggeneraliasikan hukum-hukum ini menurut prinsip relativitas,kita memerlukan generalisasi yang bersangkutan dari prsamaan untuk energi kinetik .
          Kita menggunakan prinsip kerja –energi,yang dimulai dengan definisi  kerja.Bila  gaya netto dan  perpindahan  berada dalam arah yang sama maka kerja yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah .Kita memsubsitusikan pernyataan  untuk  F dari persamaan  (persamaan  pada  momentum  relativitas),yakni versi relativitas yang dapat diaplikasikan dari hukum kedua newton.Dalam menggerakkan sebuah partikel yan massa dianya dari titik1  ke titik 2.
                     (1)

Untuk  menurunkan  generalisasi dari pernyataan untuk energi kinetik K sebagai fungsi dari laju v ,kita ingin mengkonversikanny menjadi sebuah integral pada v.Tetapi mula-mula kita mengingat bahwa energi kinetik dari sebuah partikel sama dengan kerja netto yang dilakukan pada partikel itu dalam menggerakkan partikel itu dari keadaan diam menjadi laju   .Jadi kita anggap laju itu adalah nol dititik x1 dan dititik x2.Maka agar tidak keliru dalam membedakan variable integrasi dengan laju akhir ,kita mengubah   menjadi x .x  adalah komponen x yang berubah dari kecepatan partikel itu dari keadaan diam menjadi laju V.Kita juga menyadari bahwa  danx ,berturut-turut adalah perubahan yang sangat kecil dari x dan x,dalam integral waktu .Karena  dan  ,maka kit dapat menulis kembali  alam persamaan sebagai
                                 (2)
              Dengan membuat subsitusi ini maka akan member kita
                                                                (3)

         Kita  dapat  menghitung  integral  ini  dengan  perubahahan  sederhana  dari variable ; hasil akhirnya
 (energi kinetik relativitas)     (4)
        
              Persamaan  (4)  betul,maka  persamaan  itu  juga  harus mendekati pernyataan Newtonian   .Bila  jauh lebih kecil dari c.untuk membuktikan ini,kita mengekspansikan akar itu,dengan menggunakan teorema binomial kedalam bentuk.
                                (5)
          Dalam kasus kita , dan  ,dan kita mendapat
                 (6)
          Dengan menggabungkan ini dengan ,kita mendapat
                                                      +…                          (7)

          ENERGI DIAM
             Persamaan (4) untukenergi  kinetik,yakni  energi  yang ditimbulkan oleh gerak partikel itu, mengikutsertakan sebuah suku energi
   yang bergantung pada gerak dan suku energy kedua  yang tidak bergantung pada gerak.Kelihatannya bahwa energy kinetik dari sebuah partikel adalah selisih diantara energi total (total energy) E dan energi  yang dipunyai oleh partikel itu walau bila partikel itu diam.Jadi kita dapat menuliskan kembali persamaan (4)
Sebagai
 (energi total dari sebuah partikel)    (8)


               Untuk sebuah partikel yang diam (K= 0),kita melihat bahwa
.Energi  yang diasosiasikan dengan massa diam m dan bukan dengn gerak dinamakan energi diam( energy) dari partikel itu.

            

            Hukum kekekalan  massa-energi  yang  lebih umum ini adalah  prinsip fundamental  yang   terlibat  dalam  pembangkitan  daya melalui  reaktor  nuklir .Bila sebuah inti uranium  mengalami pembelahan atau fisi  dalam sebuah reaksi nuklir ,maka jumlah dari massa –massa diam dari pecahan –pecahan yang dihasilkan lebih kecil dari massa diam dari inti ninduk itu .Sejumlah energi dilepas yang menyamai pengurangan massa dikalikan oleh c2 .Kebanyakan dari energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan uap untuk mengoperasikan turbin pembangkit daya listrik.
                                                                             
               Kita juga dapat menghubungkan energi total E dari sebuah partikel (energi kinetic ditambah energi diam)secara langsung pada momentumnya dengan menggabungkan persamaan (…) untuk momentum relativistik dan persamaan (8) untuk energi total untuk mengeliminasi kecepatan partikel itu.Prosedur yang paling sederhana adalah dengan menuliskan kembali persamaan-persamaan ini dalam bentuk –bentuk yang berikut.

 dan                        (9)
                                                                       
  Dengan mengurangkan persamaan keduadaripersamaan pertama dan dengan menyusunnya kembali,kita dapat


  (energi total ,energi diam ,dan momentum )   (10)
Sekali lagi kita melihat bahwa untuk sebuah partikel yng diam (p=0) ,E=mc2 .
                      
                              Energi kinetik  :